Bagi sahabat yang sering berbagi tutorial, saya kira sudah tidak asing
lagi dengan istilah Syntax Highlighter. Tapi mungkin juga masih ada yang
bertanya, apa sih sintaxhighlighter itu? Bahasa mudah nya membuat kode
berwarna warni
Pada awal ngeblog, saya menggunakan SyntaxHighlighter dari Alex Gorbatchev, akan tetapi saya rasa loadingnya sangat berat. Kemudian saya berpindah ke PRISM syntaxhighlighter. Saya rasa, PRISM ini yang paling ringan diload, walaupun saya sekarang menggunakan highlight.js.
Untuk pemasangannya, hanya memerlukan dua langkah mudah, yaitu memasang kode CSS dan JavaScript. Sebelum memasang kode CSS,
Pada awal ngeblog, saya menggunakan SyntaxHighlighter dari Alex Gorbatchev, akan tetapi saya rasa loadingnya sangat berat. Kemudian saya berpindah ke PRISM syntaxhighlighter. Saya rasa, PRISM ini yang paling ringan diload, walaupun saya sekarang menggunakan highlight.js.
Untuk pemasangannya, hanya memerlukan dua langkah mudah, yaitu memasang kode CSS dan JavaScript. Sebelum memasang kode CSS,
Langkah 1: Tambahkan CSS.
CSS di atas ini sebelum
Langkah 2 : Tambahkan JavaScript di atas /*
Tema pribadi => RDark
Saya buat berdasarkan tema-tema SyntaxHighligter dari Alex Gorbatchev
URL: http://alexgorbatchev.com/SyntaxHighlighter/manual/themes/rdark.html
*/
pre {
padding:.5em 1em;
margin:.5em 0;
white-space:pre;
word-wrap:normal;
overflow:auto;
background-color:#1B2426;
}
code {
font-family:Consolas,Monaco,'Andale Mono','Courier New',Courier,Monospace;
line-height:16px;
color:#B43D3D;
background-color:#eee;
border:1px solid #ddd;
padding:1px 2px;
}
pre code {
display:block;
background:none;
border:none;
color:#B9BDB6;
direction:ltr;
text-align:left;
word-spacing:normal;
padding:0 0;
}
code .token.punctuation {
color:#83405A;
}
pre code .token.punctuation {
color:#B9BDB6;
}
code .token.comment,
code .token.prolog,
code .token.doctype,
code .token.cdata {
color:#435A4D;
}
code .namespace {
opacity:.8;
}
code .token.property,
code .token.tag,
code .token.boolean,
code .token.number {
color:#5BA1CF;
}
code .token.selector,
code .token.attr-name,
code .token.string {
color:#986A7C;
}
pre code .token.selector,
pre code .token.attr-name,
pre code .token.string {
color:#E0E8FF;
}
code .token.entity,
code .token.url,
pre .language-css .token.string,
pre .style .token.string {
color:#E0E8FF;
}
code .token.operator {
color:#878A85;
}
code .token.atrule,
code .token.attr-value {
color:#48D30F;
}
pre code .token.atrule,
pre code .token.attr-value {
color:#48E638;
}
code .token.keyword {
color:#47A1CF;
font-style:italic;
}
code .token.comment {
font-style:italic;
}
code .token.regex {
color:#B43D3D;
}
code .token.important {
font-weight:bold;
}
code .token.entity {
cursor:help;
}
CSS di atas ini sebelum
]]></b:skin>
</body>
<script type="text/javascript" src='http://dte-project.googlecode.com/svn/trunk/prism.js'></script>
Setiap tipe bahasa mempunyai kelas masing-masing
- HTML, XML, PHP ⇒ language-markup
- CSS ⇒ language-css
- JavaScript ⇒ language-javascript
<pre><code class="language-markup"> ... kode HTML (yang sudah di`escape`) di sini ... </code></pre>
<pre><code class="language-css"> ... kode CSS di sini ... </code></pre>
<pre><code class="language-javascript"> ... kode JavaScript di sini ... </code></pre>
<pre><code class="language-java"> ... kode Java di sini ... </code></pre>
Terimakasih gan, tutorialnya sangat membantu ..
BalasHapusSama-sama gan. :)
Hapus